Tips Investasi Reksadana Bagi Pengusaha dan Profesional
Raja Pulsa Indonesia - Profesional atau pengusaha lekat dengan penghasilan yang besar dan kehidupan mapan. Namun, orang-orang yang sudah mapan seperti profesional atau pengusaha ternyata juga harus memperhatikan kesehatan keuangannya. Sebab cobaan bagi orang berpenghasilan tinggi adalah gaya hidup yang terlalu konsumtif.
Menurut ilmu perencanaan keuangan, profesional atau pengusaha dikategorikan sebagai wealth preservation (mempertahankan kekayaan), yaitu orang-orang yang sudah berhasil mengumpulkan beberapa aset secara signifikan kemudian berusaha untuk mempertahankan nilai asetnya.
Mempertahankan nilai aset dilakukan agar kenaikan harga aset di setiap tahunnya bisa lebih tinggi dibandingkan nilai inflasi yang terjadi. Selain itu, hal ini juga bermanfaat agar aset tetap tumbuh meski keadaan pasar sedang tidak baik.
Kiat Investasi Reksadana Bagi Pelaku Usaha dan Profesional
Wealth preservation
Beberapa negara di dunia telah membuat peraturan tentang investasi untuk mempertahankan aset, seperti
Singapura yang menyebutnya sebagai investor terakreditasi (accredited investor), yaitu investor yang memiliki kekayaan bersih senilai 2 juta SGD atau minimal penghasilan per tahunnya mencapai 300 ribu SGD.
Amerika Serikat yang menyebutnya sebagai investor terakreditasi, yaitu investor yang memiliki kekayaan bersih senilai 1 juta dolar SGD di luar properti rumah atau minimal penghasilan 200 ribu SGD untuk lajang dan minimal 300 ribu SGD untuk menikah.
Meski di Indonesia belum ada kategori tentang investor terakreditasi, tetapi Otoritas Jasa Keuangan mengatur tentang reksa dana penyertaan terbatas. Reksa dana penyertaan terbatas merupakan investasi reksa dana yang berfokus di sektor riil. Di mana investornya disebut sebagai investor profesional yang memiliki kemampuan berinvestasi dengan nilai penyertaan terbatas Rp 5 milliyar.
Strategi investasi reksa dana untuk kategori wealth preservation berbeda dengan investor yang berada pada tahap mengumpulkan aset (wealth accumulation), dimana biasanya mengandalkan investasi jangka panjang, kemudian reksa dana yang dipilih sesuai dengan tujuan keuangan dan metode pembeliannya secara berkala. Lalu seperti apa strategi investasi bagi profesional dan pengusaha yang ada di kategori wealth preservation?
Strategi aset alokasi
Profesional dan pengusaha sebaiknya menggunakan strategi aset alokasi, yaitu membeli beberapa jenis reksa dana sekaligus agar terbentuk portofolio investasi yang sesuai dengan profil risiko. Profil risiko bisa diukur dengan mengisi kuesioner profil risiko, atau berdasarkan kenyamanan investor untuk menerima risiko. Profil risiko secara umum terbagi menjadi
Profil risiko konservatif
Sebaiknya investasi dilakukan dengan minimal pembagian 50 hingga 70 persen pada jenis reksa dana konservatif seperti reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang. Sisanya Anda bisa menempatkannya pada reksa dana yang profilnya agresif untuk meningkatkan potensi keuntungan seperti reksa dana campuran dan reksa dana saham.
Profil risiko moderat
Sebaiknya investasi dilakukan dengan minimal pembagian 50 hingga 70 persen pada reksa dana campuran. Sisanya Anda bisa menempatkan di reksa dana lain untuk menyeimbangkan risiko.
Profil risiko agresif
Sebaiknya investasi dilakukan dengan minimal pembagian 50 hingga 70 persen pada reksa dana saham. Sisanya Anda bisa menempatkan di reksa dana lain untuk menyeimbangkan risiko.
Selain itu, metode investasi bisa dilakukan secara berkala atau sekaligus. Jika dilakukan secara berkala, artinya investor bisa mengurangi risiko untuk memperoleh harga naik maupun turun.
Portofolio yang terdiversifikasi bagi investor profesional sangat bermanfaat karena apabila terjadi ketidakstabilan di pasar, maka tidak semua investasi Anda merugi. Justru Anda memiliki dana cadangan yang berasal dari reksa dananya yang stabil untuk berinvestasi dengan harga yang murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar